Rabu, 06 Januari 2010

KETIKA KEMATIAN TIBA

Kehidupan yang berlangsung tanpa disadari sebenarnya telah mendekatkan kita kepada kematian sebagaimana yang berlaku bagi orang lain. Setiap orang yang hidup akan mati, tanpa kecuali. Mereka yang saat ini masih hidup juga akan menghadapi kematian pada hari, tempat dan cara yang telah ditentukan oleh Allah swt, seperti yang dinyatakan dalam ayat sbb.:

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami, kamu dikembalikan" (QS.29:57)


Semua makhluk hidup akan dapat hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati. Allah menjelaskan dalam Al Quran tentang perilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:


"Katakanlah sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan pada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan" (QS.62:8).


Lebih banyak orang menghindar untuk berpikir soal kematian. Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang tidak nyaman mendengarnya. Mereka berpendapat bahwa kematian hanya akan datang pada orang-orang usia lanjut (tua renta). Mereka lebih senang menggunjingkan hal-hal yang bersifat duniawi seperti harta, pangkat, kekuasaan, makanan-minuman, perselingkuhan, perzinaan, perdukunan, perjudian, korupsi dlsb.


Namun demikian tidak akan ada yang mampu menjamin bahwa seseorang masih akan hidup satu jam berikutnya. Tiap hari orang dapat menyaksikan kematian-kematian yang menimpa orang lain di sekitarnya, dan dia tidak pernah berpikir bahwa kematian juga telah menunggunya.


Ketika sesorang mati, maka semua kenyataan dalam hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan hari-hari indah didunia ini. Hartanya yang banyak, teman selingkuhnya yang penuh perhatian, dukunnya yang dianggap pintar, jimatnya yang penuh kekuatan tidak akan mampu menolongnya, semua mengatakan emang gue pikirin.


Dimulai saat anda menghembuskan nafas terakhir, anda tidak ada apa-apanya lagi selain seonggok daging. Tubuh anda diam dan terbujur kaku, akan dimandikan untuk yang terakhir kalinya (itupun kalau sempat). Dengan dibungkus kain kafan, jenazah anda akan dibawa ke kuburan. Sesudah jenazah anda dimasukkan ke dalam liang lahat, maka tanah akan menutupi tubuh anda. Mulai saat itu anda hanya sendirian di liang kubur yang sempit, panas dan pengap.


Jenasah yang ditimbun tanah akan mengalami proses pembusukan dengan cepat. Bakteri dan serangga berkembang bias pada mayat tersebut, disebabkan ketiadaan oksigen. Gas yang dilepaskan jenazah akan mengakibatkan tubuh menggelembung dan dimulai dari perut. Buih-buih darah akan meletup dari mulut dan hidung dikarenakan tekanan gas yang terlepas di sekitar diafragma. Selagi proses pembusukan berlangsung, kuku, rambut, tapak kaki dan tangan akan terlepas. Seiring proses pembusukan terhadap organ tubuh bagian luar tersebut, organ bagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati akan membusuk. Yang paling mengerikan adalah pemandangan pada perut, ketika kulit tidak mampu menahan tekanan gas dan tiba-tiba pecah akan menyebarkan bau yang sangat menjijikkan yang tidak tertahankan. Otak juga akan membusuk dan akan tampak seperti tanah liat. Jika ini terjadi teman-teman dekat dan keluarga anda akan memandang anda dengan penuh rasa jijik dan mual.


Tidak ada kesempatan untuk kembali pada kehidupan yang sebelumnya. Tidak mungkin lagi berkumpul dengan keluarga di meja makan, bersosialisasi atau memiliki pekerjaan yang terhormat, semuanya tidak akan mungkin terjadi. Akhirnya tubuh anda mengalami akhir yang menjijikkan, sementara jiwa anda akan meninggalkan tubuh setelah nafas terakhir dilepaskan.


Walaupun setelah melihat kenyataan-kenyataan ini, ternyata mental manusia cenderung tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak disukai, terutama jika membicarakan mengenai kematian. Kebanyakan orang menganggap bahwa kematian itu jauh dari mereka. Belum saatnya mati. Bahkan selalu berpikir masih ada hari esok untuk hidup. Sangat mungkin jika anda membaca artikel ini, anda juga berharap untuk tidak meninggal sampai selesai membacanya dengan baik.


Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia akan mati seorang diri pula. Namun selama hidupnya ia hanya berpikir dan bertindak untuk memenuhi segala nafsu duniawinya. Haruslah disadari bahwa tidak akan pernah ada yang mampu membawa harta bendanya dan segala yang dicintainya semasa hidup ke dalam liang kuburnya. Tubuh datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama.


Modal yang dapat dibawa seseorang ketika mati hanyalah amal-amalnya. Tempat tinggal abadi nantinya hanya ada 2 pilihan yaitu NERAKA dan SURGA. (hrs)