Media baik cetak, layar kaca maupun
online belakangan gencar menyebut nama Nazarudin, Andi M dan adiknya, Luthfi, Anas,
Ibas, Neneng (isteri Nazar), Angie, Ridwan Hakim (anak Hilmi), Zulkarnaen
Djabar dan anaknya Dendy Prasetia dalam
putaran berita-berita mengenai korupsi, dari mulai kasus Wisma Atlit,
Hambalang, Century, Daging Sapi dan Alquran. Masih banyak nama-nama lain namun
nama-nama tersebut sudah mewakili generasi muda dari berbagai aliran. Mereka
anak-anak muda yang luar biasa, dalam kesehariannya bergelimang dengan
kemewahan dengan berbagai latar belakang seperti keturunan pengusaha, orang
biasa, ustad, dan para elite negara. Ada yang suami isteri, bapak/anak,
kakak/adik ada Ketua Umum Partai, Bendahara, Sekretaris Jenderal, Presiden
Partai, Wakil Ketua Umum, dll sungguh luar biasa
Jika benar mereka semua nantinya terbukti terlibat dalam praktek korupsi,
maka rezim sekarang benar-benar telah berhasil membudidayakan koruptor. Lihatlah
betapa masive dan beraninya operasi mereka. Anak-anak muda dengan rekening pribadi
milyaran rupiah tanpa kerja keras
Beberapa tahun yang lalu Ustad KH
Abdullah Hehamahua (Penasehat KPK) menjadi Khotib Idul Adha di Masjid Al-Azhar
Sentra Primer Jakarta Timur. Inti khotbahnya adalah, jika ingin mencetak
generasi Rabbani, maka selain sang anak harus diberikan makan, minum dan
pakaian yang halal, juga harus dididik dengan baik, seperti orang tuanya
memberikan teladan dalam ibadah dan perilaku kehidupan sehari-hari.
Kasus korupsi yang mungkin mereka
lakukan haruslah menjadi rujukan bagi keluarga muda di negeri ini, agar
berhati-hati dalam mencari rejeki tetap sabar dan tawakal dalam kekurangan.
Bagi generasi muda juga jangan mudah tertipu oleh ajakan-ajakan ustad-ustad
sesat yang mengajak mereka masuk partai dengan alasan berdakwah dan mencegah
kaum kufar menguasai negeri ini. Toh fakta sudah membuktikan setelah sang ustad
menjadi Pimpinan Partai bukan konstituen yang diperjuangkan tetapi lebih
memilih untuk memenuhi nafsu keserakahan mereka sendiri dengan memiliki isteri
banyak dan hidup penuh kemewahan, boro-boro memperjuangan kaum muslimin.
Bandingkan dengan para Khalifah (Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali) yang sebelumnya adalah
orang-orang kaya, namun setelah menjadi Khalifah negeri yang sangat besar, mereka
malah hidup sangat sederhana dan benar-benar memperhatikan kehidupan rakyatnya.
Para Khalifah tersebut meskipun sudah dijamin masuk surga namun dalam kehidupan
sehari-hari mereka seringkali menangis ketika sholat dan berdoa, karena sangat
takut pada Allah Azza Wajalla dan takut masuk neraka. Mereka sangat mencintai
Rasulullah saw dalam pikiran, lisan dan amalan.
Anak-anak muda tersebut jika
nantinya terbukti sebagai koruptor, maka hal tsb merupakan sebuah indikator
bahwa sejak kecil mereka sudah diberikan makan, minum dan pakaian yang
kehalalannya diragukan, sehingga ketika menjadi pemuda mereka tertutup mata
hatinya, sehingga tidak mampu membedakan mana yang halal dan mana yang haram
meskipun mereka menuntut ilmu agama sampai kenegeri Arab.
Katakan Tidak Pada Korupsi, tetapi Curi Saja Sebesar-besarnya!. Jargon anti korupsi
dari sebuah partai besar yang diplesetkan, diucapkan oleh anak muda yang
cemerlang di usianya, namun akhirnya tidak mampu juga menahan hawa nafsunya dan
menjadi maling.
Anak-anak muda tsb berasal dari
lingkungan keluarga muslim yang “terpandang” (kecuali Angie), pastilah sudah
mendengar cerita dari orang tuanya, bahwa banyak ulama besar yang dipenjarakan
oleh para penguasa negerinya karena mempertahankan keimanan dan kesucian hati mereka,
sehingga mereka memilih dipenjara dan disiksa dengan kejam daripada hidup
bergelimang kemewahan namun jauh dari Allah swt, karena menyelewengkan ajaran
Rasulullah saw.
Sementara mereka terpaksa akan
dipenjara karena perilaku maksiat mereka
Buat apa berbangga-bangga dengan kendaraan mewah, kalau akhirnya
kendaraannya yang abadi hanya sebuah keranda butut, buat apa berbangga-bangga
dengan rumah megah dan luas, kalau rumah abadinya nanti hanya berukuran 1x2
meter, buat apa berbangga-bangga dengan baju mahalnya, kalau baju terakhirnya
nanti hanya sebuah kain kafan yang murah, buat apa berbangga-bangga dengan bentuk
tubuh dan wajah rupawannya, kalau pada akhirnya akan membusuk, dimana seluruh
makhluk hidup akan jijik melihatnya.