Senin, 29 April 2013

Serial "Tikus lawan Kucing"



Kejati DKI: Susno Sudah Janji, Kalau Gentle Seharusnya Menyerahkan Diri
Fajar Pratama - detikNews
Jakarta - Tim Kejati DKI yang menjadi eksekutor Susno Duadji menyatakan mereka sudah mengamankan Mantan Kabareskrim itu, untuk dibawa ke lapas. Namun upaya mereka gagal setelah Susno dibawa tim polisi ke Mapolda Jabar. Padahal Susno sudah berjanji untuk ikut ke lapas.

Ketua tim eksekutor Susno, Firdaus Dewilmar menceritakan pada Rabu kemarin ketika tim Kejati melakukan eksekusi, tim sudah bertemu dengan Susno di rumahnya di Dago Pakar, Bandung. Saat itu, tim yang terdiri dari beberapa jaksa sudah mengamankan Susno.

Namun saat itu, kata Firdaus, Susno yang mengenakan celana pendek dan kaos oblong meminta izin untuk berganti pakaian terlebih dahulu. Tim jaksa pun memenuhi permintaan mantan Kabareskrim itu.

"Kami kan juga orang-orang yang punya moral, kami izinkan pak Susno untuk mandi dan berganti baju. Saat itu pak Susno sudah berjanji akan ikut dengan kami setelahnya," kata Firdaus dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (27/4/2013).

Namun apa yang terjadi kemudian di luar perkiraan tim Kejati DKI. Susno cukup lama berada di dalam kamar dan kamarnya pun dikunci.

Hingga kemudian tim dari Polda Jabar datang dan menjemput Susno, untuk dibawa ke Markas. Kemudian tim kejaksaan menyusul ke Polda Jabar. Di sana, perundingan malah berjalan buntu.

"Padahal sebelumnya Susno sudah berjanji mau ikut kami. Sekarang kalau dia gentle ya seharusnya menyerahkan diri," kata Firdaus.

(fjr/ndr)

Kejati DKI: Susno Sudah Kami Pegang Sebelum Tim Polda Jabar Datang
Fajar Pratama - detikNews

Jakarta - Tim Kejati DKI yang menjadi eksekutor Susno Duadji menyatakan mereka sudah mengamankan Mantan Kabareskrim itu, untuk dibawa ke lapas. Namun upaya mereka gagal di tengah jalan setelah Mapolda Jabar datang untuk mengamankan Susno.

"Ada yang perlu diluruskan, upaya kami melakukan eksekusi Susno, bukan gagal, tapi digagalkan," ujar koordinator tim eksekutor Susno, Firdaus Dewilmar dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (27/4/2013).

Firdaus menceritakan pada Rabu kemarin ketika tim Kejati melakukan eksekusi, tim sudah bertemu dengan Susno di rumahnya di Dago Pakar, Bandung. Saat itu, tim yang terdiri dari beberapa jaksa sudah mengamankan Susno.

Namun saat itu, kata Firdaus, Susno yang mengenakan celana pendek dan kaos oblong meminta izin untuk berganti pakaian terlebih dahulu. Tim jaksa pun memenuhi permintaan mantan Kabareskrim itu.

"Kami kan juga orang-orang yang punya moral, kami izinkan pak Susno untuk mandi dan berganti baju. Saat itu pak Susno sudah berjanji akan ikut dengan kami setelahnya," kata Assintel Kejati DKI ini.

Namun apa yang terjadi kemudian di luar perkiraan tim Kejati DKI. Susno cukup lama berada di dalam kamar dan kamarnya pun dikunci.

Hingga kemudian tim dari Polda Jabar datang dan menjemput Susno, untuk dibawa ke Markas. "Saat itu tidak ada pembicaraan, Susno dibawa ke Polda Jabar. Saat itu juga ada kuasa hukum pak Susno seperti Yusril, Frederic Yunadi dan Untung. Susno sudah berada dalam naungan jaksa sebelum akhirnya tim Polda Jabar datang," terang Firdaus.

Kemudian tim kejaksaan menyusul ke Polda Jabar. Di sana, perundingan malah berjalan buntu.

"Padahal kami sudah menunjukkan salinan keputusan MA. Bahwa kami harus melaksanakan eksekusi sesuai dengan pasal 270 KUHP. Tapi buntu," ujar Firdaus.

Hingga tim jaksa meninggalkan Polda Jabar pada Kamis malam, sampai saat ini keberadaan Susno tidak diketahui. Tim dari Kejati DKI tengah menanyakan posisi Susno kepada Polda Jabar dan kuasa hukum.

"Bahwa yang perlu digarisbawahi, terpidana itu tidak bisa mendapatkan perlindungan hukum. Adapun kalau kuasa hukum Susno menilai ada putusan cacat dan sebagainya, masih ada upaya lain dengan pengajuan PK," kata Firdaus.

(fjr/rni)

Kejati DKI Yakin Polda Jabar & Pengacara Tahu Keberadaan Susno
Fajar Pratama - detikNews
Jakarta - Tim dari Kejaksaan Tinggi (Kejati DKI) gagal melaksanakan eksekusi putusan MA kepada Susno Duadji setelah ada tim dari Polda Jabar yang mengamankan mantan Kabareskrim itu. Kejaksaan kini meminta Polda Jabar dan kuasa hukum menunjukkan di mana keberadaan Susno.

"Ke mana Pak Susno, kami sedang mencari. Kami menanyakan kepada Polda Jabar dan kuasa hukum pak Susno," kata koordinator tim eksekusi Susno, Firdaus Dewilmar dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (27/4/2013).

Menurut Firdaus, pembicaraan antara pihak jaksa selaku tim eksekutor terhenti di Mapolda Jabar pada Kamis. Kala itu tim dari Polda Jabar membawa Susno ke markas mereka.

"Padahal sebelum tim Polda Jabar datang, kami sudah mengamankan Susno. Sudah berada di tangan. Ini bukan kami gagal mengesekusi tapi digagalkan," kata Firdaus yang juga menjabat sebagai Assintel Kejati DKI.

Setelah Susno berada di Mapolda Jabar, tim kejaksaan yang dipimpin Firdaus sampai saat ini tidak mengetahui keberadaan Susno. Selain menanyakan kepada Mapolda Jabar, tim kejaksaan juga akan melakukan pencarian mandiri.

"Polda Jabar dan kuasa hukum kami minta menunjukkan di mana Pak Susno. Siapa lagi yang tahu di mana Susno setelah meninggalkan Polda?" kata Firdaus.

"Untuk Pak Susno, kami juga meminta dia datang secara gentlemen," sambungnya.

(fjr/rni)

Sabtu, 27/04/2013 11:10 WIB
Kejati DKI Tak akan Gandeng TNI untuk Eksekusi Susno
Fajar Pratama - detikNews

Jakarta - Kejati DKI saat ini masih mengejar Susno Duadji yang berhasil 'lolos' dari eksekusi pada Rabu lalu setelah dibawa oleh Polda Jabar. Kejaksaan tidak akan menggandeng pihak lain untuk melakukan eksekusi ini.

"TNI? tidaklah. Kami sesuai prosedur saja. Tidak juga untuk pihak-pihak lain," kata ketua tim eksekusi Susno, Firdaus Dewilmar dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (27/4/2013).

Terkait dengan pencarian Susno itu, kejaksaan kini meminta Polda Jabar dan kuasa hukum menunjukkan di mana keberadaan Susno. "Ke mana Pak Susno, kami sedang mencari. Kami menanyakan kepada Polda Jabar dan kuasa hukum pak Susno," kata Firdaus.

Menurut Firdaus, pembicaraan antara pihak jaksa selaku tim eksekutor terhenti di Mapolda Jabar pada Kamis. Kala itu tim dari Polda Jabar membawa Susno ke markas mereka.

"Padahal sebelum tim Polda Jabar datang, kami sudah mengamankan Susno. Sudah berada di tangan. Ini bukan kami gagal mengesekusi tapi digagalkan," kata Firdaus yang juga menjabat sebagai Assintel Kejati DKI.


(fjr/rni)


Cicak lawan Buaya berganti menjadi "Tikus Lawan Kucing"

Kejaksaan Agung: Jenderal itu de facto menjadi "B U R O N"
Hari ini hampir semua media mengutip pernyataan Wakil Jaksa Agung yang menyatakan bahwa secara de facto Jenderal Pol Susno Duadji menjadi Buron, setelah eksekusi gagal dilakukan oleh Tim dari Kejaksaan Agung.
IPW Neta Pane dikutip Detik.com dan Okezone.com hari ini menyatakan hiruk pikuk kegagalan eksekusi Sang Jenderal karena disengaja untuk mengaburkan kasus Century dan Ibas yang diberitakan diduga menerima uang dari Kasus Hambalang. Sementara pengacara Susno menyatakan bahwa eksekusi tidak dapat dilakukan karena "cacat hukum". Tidak ketinggalan MA menyatakan bahwa eksekusi menjadi tugas dan tanggung jawab Kejaksaan Agung. Demikian pula Ketua MK mendukung agar eksekusi segera dilaksanakan.
Sekarang Jenderal yang menyembunyikan diri tersebut tidak diketahui dimana "ngumpetnya". Tidak terbayang dalam benak saya seorang Jenderal, Polisi lagi ngumpet seperti "anak kecil" main tak umpet. Dalam bayangan saya ketika masih kecil kalau Jenderal itu gagah perkasa, tidak pernah punya rasa takut,bersikap ksatria dan siap mempertanggung jawabkan segala perbuatannya. Bahkan Jenderal itu akan berani mengorbankan diri demi bangsa dan negara. Tetapi pada kenyataannya Jenderal yang sudah divonis sebagai Koruptor oleh Pengadilan dan dituduh oleh institusinya sendiri tsb menyembunyikan diri bak "Tikus ketika di kejar Kucing".
Kita tunggu kelanjutan "Reality Show" tsb, seberapa pandai "tikus" menyembunyikan diri, karena bukan hal yang sulit untuk menemukannya, kalau betul Kepolisian tidak melindungi sang "tikus". Setuju dengan pernyataan Anggota DPR Indra yang menyatakan kalau terduga teroris yang sangat gelap datanya, bisa ditemukan dan ditembak mati, kenapa mencari 'tikus" yang populer tersebut "sang Kucing" tidak mampu menemukan. Perlukah sang Kucing minta bantuan "Eksekutor Cebongan" untuk menemukan "tikus" tsb.? Kalau kesulitan kenapa tidak? Toh mereka juga dibayar dengan pajak rakyat, sehingga tidak ada alasan untuk menolak.

Kasus Susno Duaji

Ada Misi Khusus Dibalik Gegap Gempita Kasus Susno?

Minggu, 28 April 2013 16:40 wib
Arief Setyadi - Okezone

Neta mencatat, ada empat sensasi yang dimunculkan untuk terus "membakar" kasus Susno. Pertama, banyaknya pejabat pemerintah yang mengomentari kasus Susno, termasuk Presiden SBY.

"Kedua, kedatangan Jaksa Agung ke Mabes Polri. Kedatangan itu adalah tindakan salah kaprah. Seharusnya Jaksa Agung mendatangi Mahkamah Agung untuk meminta fatwa mengenai surat keputusan yang menimbulkan polemik dan bukan mendatangi Kapolri," cetusnya.

Ketiga, Kapolri mengatakan akan menindak tegas anggota Polri yang menghalangi eksekusi Susno, padahal tidak ada satu pun anggota Polri yang bertindak demikian.

Keempat, Kapolda Jabar diancam akan dicopot dari jabatannya. "Ancaman ini bentuk arogansi elit Polri yang menimbulkan sensasi baru di balik kasus Susno. Padahal, apa yang dilakukan Polda Jabar adalah menjalankan fungsi mediasi agar tidak terjadi konflik ketika para jaksa berada di rumah Susno," tegasnya.

Neta menambahkan, jika Kejaksaan memang serius hendak mengeksekusi Susno seharusnya tidak perlu membuat polemik dan sensasi. Kejaksaan cukup mendatang MA untuk meminta fatwa terhadap keputusannya yang multitafsir.

"Atau kejaksaan bisa melakukan Peninjauan Kembali (PK). Artinya cara-cara elegan harus dilakukan agar tidak menimbulkan polemik dan sensasi-sensasi baru untuk menutup kasus-kasus besar,"simpulnya.