Warga Yogya Aksi Tolak Preman,
Kumpulkan Koin untuk Anggota Kopassus
Edzan
Raharjo - detikNews
Yogyakarta - Hujan deras yang mengguyur
Yogyakarta tidak menyurutkan semangat warga yang beraksi menolak premanisme.
Aksi mendukung pemberantasan premanisme ini digelar ratusan warga dari berbagai
elemen di perempatan Tugu Yogyakarta, Minggu (7/4/2013).
Warga melakukan orasi, mengumpulkan koin untuk anggota Kopassus Serka Heru Santosa dan Sertu Sriyono, dan doa untuk Serka Heru Santosa yang meninggal menjadi korban premanisme. Koin yang terkumpul nantinya akan diserahkan kepada keluarga korban. Mereka juga menggelar aksi long march dari perempatan Tugu menuju patung Jenderal Sudirman di halaman DPRD DIY.
"Preman harus diberantas di Yogya maupun di seluruh Indonesia. Maraknya premanisme selama ini karena lemahnya penegakan hukum," kata Rendra, saat menyampaikan orasinya.
Aksi ini sebagai sikap warga Yogya yang menginginkan Yogya bebas dari segala bentuk premanisme. Mereka mendukung segala upaya dalam memberantas premanisme karena aksi-aksi premanisme telah meresahkan semua warga.
Koordinator aksi, Hutomo mengatakan, warga berharap hukum ditegakkan sehingga preman tidak berkeliaran bebas. Yogyakarta harus tetap damai adalah tekad semua warga.
"Yogya adalah kota budaya, bukan tempat para preman. Kalau cuma mau jadi preman, jangan ke Yogya,"katanya.
Aksi kemudian dilanjutkan long march ke DPRD DIY di Jl Malioboro dengan membawa foto Sertu Heru Santosa dan membentangkan bendera Merah Putih ukuran besar. Warga juga membentangkan berbagai spanduk yang antara lain bertuliskan,"Rakyat-TNI Bersatu Berantas Preman dan Preman Berkedok Agama," "Terimakasih Kopassus, Yogya Aman Preman Meninggal," "Preman Itu Pengecut Yang Tak Berperasaan," dan lain-lain.
(nrl/nrl)
Warga melakukan orasi, mengumpulkan koin untuk anggota Kopassus Serka Heru Santosa dan Sertu Sriyono, dan doa untuk Serka Heru Santosa yang meninggal menjadi korban premanisme. Koin yang terkumpul nantinya akan diserahkan kepada keluarga korban. Mereka juga menggelar aksi long march dari perempatan Tugu menuju patung Jenderal Sudirman di halaman DPRD DIY.
"Preman harus diberantas di Yogya maupun di seluruh Indonesia. Maraknya premanisme selama ini karena lemahnya penegakan hukum," kata Rendra, saat menyampaikan orasinya.
Aksi ini sebagai sikap warga Yogya yang menginginkan Yogya bebas dari segala bentuk premanisme. Mereka mendukung segala upaya dalam memberantas premanisme karena aksi-aksi premanisme telah meresahkan semua warga.
Koordinator aksi, Hutomo mengatakan, warga berharap hukum ditegakkan sehingga preman tidak berkeliaran bebas. Yogyakarta harus tetap damai adalah tekad semua warga.
"Yogya adalah kota budaya, bukan tempat para preman. Kalau cuma mau jadi preman, jangan ke Yogya,"katanya.
Aksi kemudian dilanjutkan long march ke DPRD DIY di Jl Malioboro dengan membawa foto Sertu Heru Santosa dan membentangkan bendera Merah Putih ukuran besar. Warga juga membentangkan berbagai spanduk yang antara lain bertuliskan,"Rakyat-TNI Bersatu Berantas Preman dan Preman Berkedok Agama," "Terimakasih Kopassus, Yogya Aman Preman Meninggal," "Preman Itu Pengecut Yang Tak Berperasaan," dan lain-lain.
(nrl/nrl)
Eks Kepala
BIN: Kalau Perlu, 11 Anggota Kopassus Dapat Bintang Mahaputra