Minggu, 15 Januari 2012

Negara Dodor: Fakta dan Realita.

Judul tulisan tersebut saya ambil dari Komik Panji Koming yang terbit secara rutin di harian Kompas Minggu, khususnya hari ini Minggu tanggal 15 Januari 2011.
Edan memang, negeri yang kaya raya seperti Indonesia ini, dipimpin oleh Jenderal bintang 4 yang tinggi besar dan berpendidikan Doktor serta memiliki wakil yang yang bergelar lebih bergengsi yaitu profesor namun wabah korupsi menyebar dengan ganas, pembunuhan rakyat jelata berlangsung bak di negeri bar-bar, lihatlah kasus Mesuji dan Bima, belum kasus-kasus lain yang tidak ter-ekpose oleh media. Tanah negara dijarah oleh para pengusaha besar yang berkolaborasi dengan para penguasa, hutan dirusak dan dibabat dengan ganas oleh pengusaha hitam dengan dibeckingi oleh oknum aparat keamanan. Satwa penghuni hutan dibantai dengan keji yang dilakukan oleh karyawan dan orang bayaran perusahaan asing (media memberitakan pembantaian binatang yang dilindungi oleh perusahaan kelapa sawit. Rakyat jelata dan binatang yang sama-sama makhluk ciptaan Allah swt tidak diberi kesempatan hidup dengan damai.
Edan memang. Panji Koming bulan lalu juga ngedumel bahwa ada anak pejabat yang belum lama lulus kuliah bisa membeli rumah cantik di Jakarta Pusat yang "konon kabarnya" berharga 17 Milyar rupiah, sementara bapaknya hanya memiliki kekayaan 9 milyar rupiah.
Edan memang. Para pimpinan partai Islam setelah masuk ke Senayan, ramai-ramai kawin lagi dan lebih edan ketika yang dikawini adalah eks "PSK" dari negeri "Eks Rusia". Mereka berharap jika kawin dengan bule mereka bisa punya anak cantik (indo) karena wajah bapaknya yang tidak akan "laku" jika tidak punya uang dan jabatan. Mereka tidak bersyukur memiliki wajah jelek (sama seperti penulis), karena dengan wajah seperti itu mereka lebih terjaga dari perbuatan maksiat dimasa muda.
Edan memang. Para ustad yang masuk senayan lupa dengan amanat yang diembannya, mereka justru sibuk dengan "wanita murahan" dan meninggalkan ladang dakwah yang berpuluh-puluh tahun dijalankan dengan penuh amanah. Mereka kalah dalam melawan cobaan nikmat yang diberikan Allah swt dan tertipu dengan kenikmatan dunia yang memang nikmat.
Edan memang. Ternyata elit partai Islam tidak kalah ganas dalam mendukung koruptor dengan terus berupaya mendesak dan membubarkan KPK. Nyatanya sama saja partai Islam dengan partainya kaum kafir sama-sama buas terhadap harta, kekuasaan dan perempuan.
Edan memang. Sandal jepit dan pisang mentah bisa membuat anak umur 16 tahun digebukin oknum polisi, pemuda cacat mental masuk penjara, remaja kakak beradik mati tergantung di tahanan polisi.
Inilah negeri dodor, negeri yang berjalan sendiri tanpa pengemudi (autopilot)dimana para elit negeri sibuk berburu harta, berebut kuasa dan menikmati wanita dan tidak peduli dengan rusaknya negeri dan penderitaan anak negeri sendiri. Mereka rukun dalam korupsi, saling melindungi dan sepakat untuk tidak peduli terhadap amanah yang diembannya. Mereka lupa diri untuk berbakti pada ibu pertiwi. Alangkah malangnya negeri ini.