Selasa, 05 Februari 2013

Ustad-ustad yang memilih jalan sesat



Ketika ustad “Z” dari partai Golkar, terekam dalam video porno, kemudian seorang politikus yang bernama Al Amin dari PPP ( nama ini adalah gelar Rasulullah saw, yg berarti “Terpercaya’ karena Kejujurannya) koruptor yang juga bermain perempuan, kemudian seorang ustad “A” dari majalah Islam yang “keras” dari PKS menikmati video porno ketika rapat paripurna. Kemudian ustad “AH” dari PAN yang orang tuanya memiliki pondok pesantren di Sulawesi ditangkap KPK, disusul ustad “Z” dari Golkar korupsi Alquran dan yang maha dashyat adalah ustad “L” yang beristeri 3 ditangkap KPK setelah “sohibnya” ditangkap basah bermain perempuan padahal isterinya sudah 5. Kedua ustad terakhir selain alumni pesantren juga meneruskan pendidikan tinggi di Arab Saudi. Bahkan ustad L ini adalah presiden partai islam yang memiliki jargon bersih (tidak akan makan uang haram).
Sebagai seorang muslim saya hanya bisa beristighfar dan mengelus dada, bagaimana mungkin mereka semua yang memahami dinul islam dengan sangat baik, melakukan perbuatan-perbuatan yang dilaknat oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan RasulNya.
Yang tak kalah hebatnya ketika ustad AM menyatakan bahwa penangkapan presiden PKS adalah hasil konspirasi (buktikan teori ini) dan memberikan informasi bahwa Ketua KPK AS pernah menjadi kader PKS dan mencalonkan diri sebagai caleg tetapi gagal. Informasi ini disambar begitu saja oleh ustad H dari partai yang sama dan disebarkan ke masyarakat dengan pedenya. Kemudian mereka menyuruh masyarakat agar mengechek informasi kebenarannya ke KPU. Ternyata KPU hari ini merilis berita bahwa informasi ustad AM dan HNW bohong belaka. Menurut KPU, Abraham memang benar telah mencalonkan diri tetapi bukan sebagai caleg dari PKS melainkan DPD dari jalur independen.
Dengan demikian ustad-ustad tersebut di atas telah melakukan kebohongan publik, penipuan bahkan dalam etika Islam mereka telah memfitnah para pimpinan KPK.
Yang lebih aneh ketika Presiden PKS yang baru mengajak kader untuk “Tobat Nasional”, apa maksudnya? Apakah para kader yang telah dibohongi supaya bertobat karena hanya ngekor pimpinan dan tidak memperhatikan suara hati nurani? Betul kata ustad YS (pendiri PKS) bahwa yang harusnya bertobat adalah AM dkk yang membohongi kader dan masyarakat umum. Informasi dari ustad YS bahwa para petinggi PKS memiliki isteri minimum 2, 3 dan mungkin lebih telah membuat mereka terlatih untuk berbohong. Isteri ke 2 dan ke 3 yang “bule” telah membuat biaya hidup yang tinggi. Istri “bule” tidak mungkin mau diberi jatah Rp.50 juta/bulan +  iuran wajib ± Rp.20 juta perbulan ke kas partai. Isteri-isteri lokalnya mungkin lebih kecil tunjangan perbulannya. Kalau sudah demikian mungkinkah pendapatan halal mereka, katakanlah sebagai anggota DPR  mencukupi?
Kebohongan dan fitnah yang mereka lancarkan terhadap para petinggi KPK, harusnya disadari bahwa itu adalah perbuatan yang dilaknat dan dibenci oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan RasulNya. Terlebih mereka memiliki pemahaman terhadap dinul Islam yang nyaris sempurna. Kalau mereka yang memiliki pemahaman terhadap dinul Islam yang demikian tinggi saja masih senang melakukan kebohongan dan fitnah, bagaimana para pengikutnya? Bukankah seseorang itu akan berkumpul dengan kaumnya?.
Sebagai seorang muslim yang sangat rendah ilmu agamanya saya hanya berharap mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta'ala masih berkenan membukakan pintu hati mereka agar mereka dapat memberikan contoh amalan agama dengan baik dan benar, dan jika sudah tidak mungkin datangkan adzabMu segera ya Allah agar mereka berhenti melakukan kebohongan dan fitnah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha Tahu apa yang terbaik buat bangsa ini.
Bravo KPK, benar kata BW (pimpinan KPK), biarkan mereka menebar fitnah dan kebohongan hanya Allah dan RasulNya yang tahu. Teruslah bekerja membasmi para koruptor, rakyat pasti akan membela KPK seperti ketika KPK mengungkap kasus korupsi Simulator di Ditlantas Polri.
Dari peristiwa-peristiwa di atas ternyata para ustad tidak lebih manusia biasa yang sangat memuja tahta, harta dan wanita. Bahkan kasus-kasus tsb diatas menunjukkan moral para imam/ustad masih lebih rendah daripada moral manusia biasa. Semoga mereka menyadari bahwa aib mereka terbuka adalah atas ijin Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Saran ustad: akan lebih baik kalau isterinya cukup 1 (satu) saja dan harta haramnya dikembalikan ke rakyat yang masih menderita. 
Ustad mau tanya: mana yang lebih baik kelebihan harta disedekahkan ke fakir miskin atau buat kawin lagi?