Ketika ustad “Z” dari partai
Golkar, terekam dalam video porno, kemudian seorang politikus yang bernama Al
Amin dari PPP ( nama ini adalah gelar Rasulullah saw, yg berarti “Terpercaya’
karena Kejujurannya) koruptor yang juga bermain perempuan, kemudian seorang
ustad “A” dari majalah Islam yang “keras” dari PKS menikmati video porno ketika
rapat paripurna. Kemudian ustad “AH” dari PAN yang orang tuanya memiliki pondok
pesantren di Sulawesi ditangkap KPK, disusul ustad “Z” dari Golkar korupsi
Alquran dan yang maha dashyat adalah ustad “L” yang beristeri 3 ditangkap KPK
setelah “sohibnya” ditangkap basah bermain perempuan padahal isterinya sudah 5.
Kedua ustad terakhir selain alumni pesantren juga meneruskan pendidikan tinggi
di Arab Saudi. Bahkan ustad L ini adalah presiden partai islam yang memiliki
jargon bersih (tidak akan makan uang haram).
Sebagai seorang muslim saya hanya
bisa beristighfar dan mengelus dada, bagaimana mungkin mereka semua yang
memahami dinul islam dengan sangat baik, melakukan perbuatan-perbuatan yang
dilaknat oleh Allah Subhanahu
Wa Ta'ala dan RasulNya.
Yang tak kalah
hebatnya ketika ustad AM menyatakan bahwa penangkapan presiden PKS adalah hasil konspirasi (buktikan teori ini) dan
memberikan informasi bahwa Ketua KPK AS pernah menjadi kader PKS dan
mencalonkan diri sebagai caleg tetapi gagal. Informasi ini disambar begitu saja
oleh ustad H dari partai yang sama dan disebarkan ke masyarakat dengan pedenya.
Kemudian mereka menyuruh masyarakat agar mengechek informasi kebenarannya ke
KPU. Ternyata KPU hari ini merilis berita bahwa informasi ustad AM dan HNW
bohong belaka. Menurut KPU, Abraham memang benar telah mencalonkan diri tetapi
bukan sebagai caleg dari PKS melainkan DPD dari jalur independen.
Dengan demikian
ustad-ustad tersebut di atas telah melakukan kebohongan publik, penipuan bahkan
dalam etika Islam mereka telah memfitnah para pimpinan KPK.
Yang lebih aneh
ketika Presiden PKS yang baru mengajak kader untuk “Tobat Nasional”, apa
maksudnya? Apakah para kader yang telah dibohongi supaya bertobat karena hanya
ngekor pimpinan dan tidak memperhatikan suara hati nurani? Betul kata ustad YS (pendiri
PKS) bahwa yang harusnya bertobat adalah AM dkk yang membohongi kader dan
masyarakat umum. Informasi dari ustad YS bahwa para petinggi PKS memiliki
isteri minimum 2, 3 dan mungkin lebih telah membuat mereka terlatih untuk
berbohong. Isteri ke 2 dan ke 3 yang “bule” telah membuat biaya hidup yang
tinggi. Istri “bule” tidak mungkin mau diberi jatah Rp.50 juta/bulan + iuran wajib ±
Rp.20 juta perbulan ke kas partai. Isteri-isteri lokalnya mungkin lebih kecil
tunjangan perbulannya. Kalau sudah demikian mungkinkah pendapatan halal mereka,
katakanlah sebagai anggota DPR mencukupi?
Kebohongan dan
fitnah yang mereka lancarkan terhadap para petinggi KPK, harusnya disadari
bahwa itu adalah perbuatan yang dilaknat dan dibenci oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan RasulNya.
Terlebih mereka memiliki pemahaman terhadap dinul Islam yang nyaris sempurna.
Kalau mereka yang memiliki pemahaman terhadap dinul Islam yang demikian tinggi
saja masih senang melakukan kebohongan dan fitnah, bagaimana para pengikutnya?
Bukankah seseorang itu akan berkumpul dengan kaumnya?.
Sebagai seorang
muslim yang sangat rendah ilmu agamanya saya hanya berharap mudah-mudahan Allah
Subhanahu Wa Ta'ala masih berkenan
membukakan pintu hati mereka agar mereka dapat memberikan contoh amalan agama
dengan baik dan benar, dan jika sudah tidak mungkin datangkan adzabMu segera ya
Allah agar mereka berhenti melakukan kebohongan dan fitnah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha Tahu apa yang
terbaik buat bangsa ini.
Bravo KPK, benar
kata BW (pimpinan KPK), biarkan mereka menebar fitnah dan kebohongan hanya Allah
dan RasulNya yang tahu. Teruslah bekerja membasmi para koruptor, rakyat pasti
akan membela KPK seperti ketika KPK mengungkap kasus korupsi Simulator di Ditlantas Polri.
Dari peristiwa-peristiwa
di atas ternyata para ustad tidak lebih manusia biasa yang sangat memuja tahta,
harta dan wanita. Bahkan kasus-kasus tsb diatas menunjukkan moral para
imam/ustad masih lebih rendah daripada moral manusia biasa. Semoga mereka
menyadari bahwa aib mereka terbuka adalah atas ijin Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Saran ustad: akan lebih baik kalau isterinya cukup 1 (satu)
saja dan harta haramnya dikembalikan ke rakyat yang masih menderita.
Ustad mau tanya: mana
yang lebih baik kelebihan harta disedekahkan ke fakir miskin atau buat kawin lagi?