Jumat, 27 Maret 2015

POLWAN RI AKHIRNYA BERHIJAB



Syukur Alhamdulillah akhirnya Pimpinan Polri telah mengijinkan Polwan untuk berhijab. Allah telah menurunkan hidayah pada pimpinan Polri yang memiliki kekuasaan untuk memutuskan kebijakan tersebut. Dengan berhijab Polwan muslimah telah menunaikan kewajiban yang merupakan perintah Allah subhana wa ta'ala.


Bukan saja mereka tampil lebih cantik, namun dengan berhijab mudah-mudahan para Polwan dalam bertugas tidak akan melupakan kewajiban sebagai muslimah, yaitu senantiasa bertaqwa pada Allah subhana wa ta'ala.
Bekerja dengan landasan ibadah akan membuat para Polwan senantiasa ingat, bahwa semua perkataan dan perbuatannya dilihat langsung oleh Allah subhana wa ta'ala, sehingga mereka akan mempertanggung-jawabkan seluruh tugasnya bukan hanya pada para komandan mereka, namun pada akhirnya mereka juga akan mempertanggungjawabkan pada Allah subhana wa ta'ala.
Kalau pertanggungjawaban pada para komandan dapat "dipoles" agar komandan senang, maka pertanggung jawaban pada Allah subhana wa ta'ala tidak dapat dipoles. Hal ini akan membuat para Polwan berhati-hati dan lebih istiqomah dalam menjalankan tugas, sehingga menjadikan mereka lebih berprestasi, yang pada akhirnya institusi Polri akan lebih disayangi masyarakat.
Institusi Polri belakangan sedang mendapatkan "cibiran masyarakat" akibat tuduhan "mengkriminalisasi" para pegiat anti korupsi.
Bahkan yang paling konyol hari-hari ini media sosial dihebohkan dengan video seorang polisi (Brigadir M?) yang karena membela anggota polri lainnya (Polres Jakarta Selatan) yang melanggar peraturan ketika mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm, menerobos jalur busway, dan ketika hampir terjadi kecelakaan dengan Bus TransJakarta, di Jalan Gatot Subroto malah pengemudi bus yang akan ditilang. Sebagai penegak hukum, seharusnya pengemudi motor itulah, meskipun seorang anggota Polri harus ditindak, bukan malah pengemudi bus yang benar yang akan ditindak.
Dengan demikian timbul kesan bahwa kalau anggota polisi boleh melanggar hukum, sedangkan yang tidak boleh melanggar hukum hanya rakyat jelata. Tentu anggota polisi ini (Brigadir M) tidak amanah dalam menjalankan tugas, bahkan kalau menyaksikan videonya di youtube, terlihat sangat arogan dan bertindak di luar norma anggota polisi. Untunglah kejadian ini disadari oleh para pejabat di Polda Metro, sehingga mereka menyampaikan permohonan maaf pada masyarakat. Langkah ini menurut saya adalah langkah yang sangat simpatik dari para pejabat Polda Metro Jaya. Sebagai anggota masyarakat tentu memiliki harapan agar seluruh anggota Polri betul-betul bertindak mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat. Polisi jujur dan bersih seperti Jenderal Hoegeng sangat didambakan oleh masyarakat, mungkinkah nanti ada Kapolri atau Jenderal Polisi seperti Jenderal Hoegeng, hanya Allah subhana wa ta'ala yang tahu.