Senin, 25 Maret 2013

KPK Gagah Perkasa

Luar biasa KPK tanpa dukungan pemerintah dan hanya mengandalkan dukungan rakyat telah mencetak prestasi yang sangat membanggakan. KPK telah menyergap maling, perampok dan garong yang memiliki latar belakang penegak hukum, pengusaha, anggota DPR dan para pengurus partai, termasuk Partai Dakwah dan Partai Penguasa.
KPK telah memenjarakan Menteri, Jaksa, Hakim, Anggota DPR, Polisi, Pengurus teras partai politik, banyak diantara mereka yang tertangkap tangan. Akibatnya tidak henti-hentinya KPK di gempur oleh institusi-instituasi korup, para garong dan maling yang bekerja sama untuk melemahkan KPK. Para komandan KPK dengan gagah berani, tabah dan tawakal menghadapi tikus-tikus tersebut dengan cerdik. Abraham, Bambang, Busro, Adnan dibantu para Deputy dan Direktur serta penyidik-penyidik profesional terus maju tak gentar mengganyang para koruptor.
KPK terus digembosi, penyidik ditarik ramai-ramai oleh kepolisian, dimana saat ini menurut Abraham penyidiknya tinggal 50 orang bandingkan dengan Hongkong yang penduduknya  cuma 8 juta, tetapi penyidiknya 2 ribu orang.
Presiden SBY selalu mengatakan bahwa dia mendukung penuh KPK, namun tidak berbuat apa-apa ketika penyidik KPK ditarik anak buahnya. Beliau lebih senang bertindak sebagai pengamat dibandingkan sebagai Presiden RI dalam kaitan dukungan terhadap KPK. Alangkah indahnya jika Presiden SBY diujung masa jabatannya benar-benar mendukung KPK dengan amalan nyata dan tidak sekedar beretorika. Rakyat akan mengenang SBY sebagai Presiden RI jika tahun depan tidak lagi menjabat Presiden RI.
Namun jika beliau tidak mendukung KPK dengan amalan nyata, Insya Allah rakyat Indonesia tidak akan mengingatnya kelak dan yang akan dingat rakyat adalah putranya Ibas telah dituduh menerima uang dari proyek Hambalang.
Citra beliau juga menjadi buruk ketika baru-baru ini pemerintah melalaui Kemenkumham, mengirimkan draft RUU KUHP yang justru melemahkan KPK, dengan memberi persyaratan bahwa penyadapan harus mendapat ijin Hakim. Padahal banyak hakim adalah pelaku korupsi, sehingga mereka merupakan musuh KPK.Hakim amat mudah disuap, meskipun tidak dapat dipungkiri masih ada sedikit hakim yang memiliki integritas tinggi. Seperti hari ini media nasional menyajikan berita penangkapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung oleh KPK. Hakim "busuk" seperti ini kok berani menyebut dirinya "wakil Tuhan". Dan para perumus RUU KUHAP tersebut juga sebaiknya diselidiki, siapa yang "titip pesan" melemahkan KPK.
Bapak Presiden dukunglah KPK dengan amalan dan tidak sekedar retorika agar rakyat mengenang bapak sebagai Presiden yang pernah memimpin negeri yang sangat besar ini. Rakyat hanya dapat menggantungkan harapan pada KPK agar negeri ini bersih dari korupsi.
Pada seluruh rakyat Indonesia marilah senantiasa kita dukung KPK dengan mengirimkan doa setelah sholat fardhu, Insya Allah KPK akan tetap tegar menghadapi musuh-musuh rakyat Indonesia. Semoga seluruh Pimpinan dan Staf KPK tetap sehat dan  istiqomah memerangi koropsi di negeri yang kita cintai ini.