Rabu, 10 April 2013

Pemuda Yogya Dukung Kopassus



REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- 
 
Di tengah guyuran hujan deras, ratusan pemuda Yogyakarta dari berbagai elemen menggelar aksi dukungan atas kejujuran anggota Kopassus Kandang Menjangan yang mengakui penembakan di Lapas Cebongan akhir bulan lalu.
Ratusan pemuda ini menggelar spanduk dan berorasi diiringi lagu-lagu perjuangan di Tugu Yogyakarta, Ahad (7/4) sore.

Elemen pemuda Yogyakarta yang ikut dalam aksi tersebut antara lain FKPPI, Paksikaton, Jogja Otomotif, Rembug Jogja, Jogja Community, GP Anshor dan bebrapa elemen lainnya.

Ratusan pemuda yang tergabung dalam Pemuda Yogya Anti Premanisme ini juga mengumpulkan semiliar koin untuk istri almarhum Serka Heru Santoso yang meninggal dibacok preman di Hugos Cafe beberapa hari lalu.
"Ini aksi dukungan kita kepada Kopassus yang dengan berani memberantas preman di Yogyakarta," kata Utomo, koordinator aksi.

Ratusan pemuda yang mengelilingi Tugu Yogya dengan bendera merah putih sepanjang 60 meter  ini juga menggelar tabur bunga dan doa bersama untuk almarhum Serka Heru Santoso.
Selain orasi, beberapa spanduk dikibarkan mengelilingi Tugu Yogya bertuliskan antara lain Rakyat-TNI bersatu berantas Premanisme, Terimakasih Kopassus Yogya aman preman minggat, Ksatria Kopasus berani berbuat berani bertanggungjawab, dan Preman itu pengecut yang tak punya perasaan.

"Dengan aksi ini kita ingin menunjukkan, Yogya aman dan nyaman untuk dikunjungi. Kita menolak tegas segala bentuk premanisme dan usir premanisme dari Yogyakarta," kata Utomo.

Menurutnya, dengan aksi tersebut pemuda Yogya juga mendesak aparat kepolisian untuk lebih tegas memberantas premanisme di wilayah Yogyakarta. Jika tindakan tegas dilakukan, premanisme tidak akan muncul dan tumbuh di Yogyakarta.

Sementara itu pengumpulan semiliar koin untuk almarhum Serka Heru Santosa dilakukan dengan mengedarkan kardus bertuliskan semiliar koin untuk Serka Heru Santoso ke para pengendara kendaraan dan pejalan kaki yang melewati Tugu Yogyakarta.

Menurut Prasetyo salah satu orator, pengumpulan semiliar koin tersebut merupakan bentuk solidaritas bagi almarhum Serka Heru Santosa.
Pengumpulan koin tersebut akan dilakukan selama sebulan mengelilingi Yogyakarta. Pengumpulan koin juga dilakukan di empat titik warung angkringan yang biasa dipakai nongkrong pemuda Yogya.

Aksi dukungan bagi Kopassus tersebut ditutup dengan aksi konvoi yang membawa foto Serka Heru Santoso diiringi bendera merah putih sepanjang 60 meter, berbagai spanduk dan iringan sepeda motor. Foto Serka Heru Santoso tersebut diletakkan di bawah patung Jenderal Soedirman di halaman DPRD DIY.

Para pengamat HAM yang ada di Komnas HAM  boleh saja mengutuk aksi Kopassus menyerbu Cebongan namun rakyat memiliki kepentingan sendiri. Kalau para "pengamat HAM" memang harus bersikap seperti itu, karena itu pekerjaan mereka dan mereka mendapat bayaran untuk aktivitas mereka. Kebutuhan rakyat sederhana yaitu: hidup aman sentosa, tenang dalam bekerja atau beraktivitas dan anak-anak/keluarga mereka bisa bersekolah di Jogya dengan tenang. Kemudian kalau mereka datang jauh-jauh ke Jogya hanya untuk menjadi preman, lalu apa yang salah dengan aksi heroik anggota Kopassus tsb.
Yang luar biasa adalah sikap ksatria mereka, berani bertanggung jawab terhadap perbuatan mereka, bandingkan dengan jenderal-jenderal yang milyarder, punya rekening gendut, apa mereka berani mempertanggung jawabkan perbuatan mereka?
Kenapa Komnas HAM tidak menyoroti mereka, aksi koruptor tersebut jelas lebih menyengsarakan rakyat, sementara aksi anggota Kopassus tsb adalah menciptakan ketenangan hidup rakyat kecil. Kalau Kopassus saja mereka siksa dengan kejam sampai mati, bisa dibayangkan jika para preman tsb memperlakukan rakyat jelata. Sehingga hipotesanya sederhana, kalau aksi Cebongan tidak ingin terulang kembali, ya tegakkan hukum, berantas preman, kalau perlu Polisi yang menembak preman, sehingga Kopassus tidak perlu turun tangan. Jaksa dan Hakim jangan mau terima uang haram dari komplotan para preman yang kaya raya. Kalau aparat hukum masih bobrok, rakyat tetap akan mendukung aksi Kopassus membasmi preman